ILMU : ALAT UNTUK TAAT
ILMU : ALAT UNTUK TAAT
Ketika mana Nabi Adam AS diciptakan, agenda
pertama yang Allah susun untuknya adalah ilmu. Firman Allah SWT di dalam surah
Al-Barqarah ayat 31,
وَعَلَّمَ آدَمَ
الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ
أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ
صَادِقِينَ
Maksudnya : “Dan Ia (Allah) telah
mengajarkan Nabi Adam, akan segala nama benda dan gunanya, kemudian ditunjukkannya
kepada malaikat lalu Ia berfirman : “Terangkanlah kepadaKu nama benda-bendanya
ini semuanya jika kamu golongan yang benar.”
Sejarah banyak menceritakan kisah-kisah
golongan-golongan yang tinggi ilmunya. Ada yang diberi hidayah oleh Allah SWT
dan ada yang terus berada dalam kesesatan. Antara golongan berilmu yang diberi
hidayah oleh Allah SWT adalah para nabi, para sahabat dan yang mengikuti jalan
mereka. Dan di antara golongan berilmu yang sesat pula adalah iblis, ahli kitab
dan mereka yang mengikuti jalan-jalan golongan seperti ini.
Antara kisah yang diceritakan dalam al-Quran
berkenaan golongan yang sesat dengan ilmunya adalah dialog antara iblis dengan
Allah SWT. Iblis adalah makhluk yang tinggi ilmunya berdasarkan pandangan para
ulama’, tetapi ingkar akan perintah Allah dan menggunakan hujah mengikut logik
akal lalu jadilah ia perintis kepada pemikiran liberal. Firman Allah SWT :
قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ ۖ قَالَ أَنَا خَيْرٌ
مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ
Maksudnya : Allah berfirman : “Apakah
yang menghalangimu daripada sujud ketika Aku perintahkan kepadamu?” Iblis
menjawab : “Aku lebih baik dari dia (Adam), Engkau jadikan aku dari api
sedangkan dia Engkau jadikan dari tanah.” (Surah Al-A’raf : ayat 12)
Kini, dapat kita saksikan pada hari ini dunia
yang penuh dengan para ilmuwan dan ahli akademik, akan tetapi semakin berilmu
semakin jauh dengan hidayah dari Allah SWT. Mereka mengalami masalah
kepincangan pemikiran sehingga membawa kepada krisis identity, lalu wujudlah
umat Islam yang bersikap prejudis terhadap Islam itu sendiri.
Oleh itu, marilah sama-sama kita memperbaharui
niat kita dalam menuntut ilmu iaitu semata-mata untuk mencari redha Allah SWT.
Apabila niat diletakkan di tempat yang betul, maka Allah tidak akan
mensia-siakan keikhlasan hamba-Nya dalam mencari kebenaran.
“Memurnikan Pemikiran Melestarikan Kesatuan”
Disediakan oleh :
Muhammad Irsyad bin Abd Ghaffar
Ketua Lajnah Pendidikan
BKASM sesi 2018/2019
#BersamaBersatu
#BersatuBerbakti
#KitaKeluargaBKASM
Ulasan
Catat Ulasan